Program Studi Sastra Inggris melakukan pembinaan untuk pengembangan mahasiswa melalui kegiatan “Mentoring Program: How to Get YSEALI Academic Fellowship 2023” pada Jumat (30/9/2022) di Ruang Pertemuan lantai 2 Fakultas Humaniora.
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya program studi untuk mengajak mahasiswa agar dapat memanfaatkan kesempatan beasiswa yang ada. Salah satu kesempatan yang sedang terbuka adalah YSEALI atau Young Southeast Asian Leaders Initiative Academic Fellowship 2023. YSEALI merupakan program pertukaran mahasiswa ke Amerika Serikat yang sifatnya jangka pendek dan internsif. Program yang tiap tahun dilaksanakan secara rutin oleh pemerintah Amerika Serikat ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan profesional dan kepemimpinan para pemuda Asia Tenggara.
Demi mempersiapkan pendaftaran program tersebut, Prodi Sastra Inggris mengundang salah satu alumninya, Nailus Surur, S.S, yang juga seorang Awardee of YSEALI Academic Fellowship 2019 untuk memberikan mentoring kepada mahasiswa. Banyak tips dan tricks ia bagikan agar kesuksesannya dulu dapat tertular kepada generasi saat ini.
Nailus Surur, atau Ayis sapaan akrabnya, mengatakan niatnya mendaftar program tersebut sudah ada sedari tahun 2018. Namun, baru ia dapatkan kesempatan pertukaran budaya tersebut pada tahun 2019. “Dalam personal statement, saya memperkenalkan diri saya sebagai pribadi yang unique dan berbeda dari peserta lainnya. Teman-teman bisa mulai itu pada kalimat pertama dengan teknik story telling biar lebih mengena dan menarik,” ucapnya pada peserta mentoring program.
Kegiatan ini diikuti 11 mahasiswa Program Studi Sastra Inggris dari berbagai angkatan yang terseleksi pada saat pendaftaran. Salah satunya adalah Iftinan Rose Putri Safana yang merasa banyak mendapatkan wawasan baru mengenai program pertukaran pelajar internasional, terlebih YSEALI. “Dari cara daftar, hal-hal yang perlu dipersiapkan, dan cerita dari narasumber tadi juga sangat memotivasi meskipun saya belum pernah coba daftar sebelumnya,“ ucap mahasiswi asal Bima, NTB tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Program Studi Sastra Inggris, Muhammad Edy Thoyib, M.A mengatakan bahwa kegiatan ini juga sebagai wujud kontribusi nyata alumni kepada program studi dalam bentuk pembinaan mahasiswa. Ke depannya, ia berharap dapat mengundang beberapa alumni untuk berbagi ilmunya kepada mahasiswa yang saat ini sedang menempuh bangku perkuliahan mengenai kegiatan serupa. [Adam]